Berdasarkan laporan Global Tubercolosis Report WHO pada tahun 2017, Indonesia merupakan negara kedua dengan penderita TBC terbanyak di dunia, yaitu lebih dari satu juta jiwa. TBC ditularkan melalui udara lewat kuman mycobacterium tuberculosis saat penderita batuk atau bersin.

Umumnya TBC memiliki kecenderungan menyerang paru-paru, tetapi kuman penyebab TBC tersebut juga memiliki kemampuan menyerang berbagai organ tubuh lainnya seperti selaput otak, usus, tulang, kelenjar getah bening di leher, dan ketiak. Bahkan, ada juga yang disebut dengan TBC Tulang.

"TBC Tulang itu kuman yang menyebabkan penyakitnya sama dengan TBC Paru, tetapi menyerangnya pada bagian tulang." ujar Dr Erlina Burhan, M.Sc.SpP(K) dalam edukasi kesehatan di Kantor Pusat PPTI Jakarta, Selasa, 16 Januari 2016.

Baca Juga : Imunisasi BCG dapat Mengurangi Risiko Kejadian Tuberkulosis Paru pada Anak Balita

Gejala awal TBC Tulang disertai rasa nyeri pada tulang, ada yang mengalami rasa nyeri pada bagian tulang dan berubah menjadi bengkok. Menurut Erlina, semua organ tubuh bisa terkena TBC tetapi sebesar 85% menyerang paru-paru.

"Kalau di paru-paru biasanya gejala awalnya itu batuk-batuk, dan batuknya biasanya lama, lebih dari 2 minggu. Di samping batuk-batuk, ada keluhan lain kalo di paru-parunya sudah luas, makan akan terasa sesak. Sedangkan kalau sudah bolong-bolong, pecah pembuluh darah, maka akan terjadi batuk darah," ujar Erlina.

Selain batuk, gejala lain yang ditimbulkan dari penyakit TBC adalah adanya demam yang hilang dan timbul, kehilangan nafsu makan sehingga menyebabkan penurunan berat badan secara drastis.

Sumber Berita : http://news.metrotvnews.com/read/2018/...
Sumber Gambar : http://1.bp.blogspot.com/-KxQa7ICvDkY/...