Efusi
Pleura
image
: layanankesehatan.com
Efusi
pleura adalah kondisi yang ditandai oleh penumpukan cairan di antara
dua lapisan pleura. Pleura merupakan membran yang memisahkan paru-paru
dengan dinding dada bagian dalam.
Cairan yang diproduksi pleura ini sebenarnya berfungsi sebagai pelumas
yang membantu kelancaran pergerakan paru-paru ketika bernapas. Namun
ketika cairan tersebut berlebihan dan menumpuk, maka bisa menimbulkan
gejala-gejala tertentu.
Gejala Efusi Pleura
Gejala-gejala efusi pelura antara lain adalah nyeri dada saat menarik
dan membuang napas, batuk, demam, dan sesak napas. Gejala biasanya
terasa jika efusi pleura sudah memasuki level menengah hingga parah,
atau terjadi peradangan. Jika penumpukan cairan masih tergolong ringan
biasanya penderita tidak akan merasakan gejala apa-apa.
Penyebab Efusi Pleura
Efusi pleura umumnya dibagi menjadi dua, yaitu transudatif dan
eksudatif. Efusi pleura transudatif disebabkan oleh meningkatnya
tekanan dalam pembuluh darah atau rendahnya kadar protein dalam darah.
Hal ini mengakibatkan cairan merembes ke lapisan pleura. Sedangkan
efusi pelura eksudatif disebabkan oleh peradangan, cedera pada
paru-paru, tumor, dan penyumbatan pembuluh darah atau pembuluh getah
bening.
Efusi pleura sering kali terjadi sebagai komplikasi dari beberapa jenis
penyakit lainnya, seperti:
- Kanker paru-paru.
- Tuberkulosis (TBC).
- Pneumonia.
- Emboli paru.
- Sirosis atau penurunan fungsi hati.
- Penyakit ginjal.
- Gagal jantung
- Penyakit lupus.
- Rheumatoid arthritis.
Sejumlah faktor risiko dapat meningkatkan risiko seseorang untuk
menderita efusi pleura. Di antaranya adalah memiliki riwayat tekanan
darah tinggi (hipertensi), merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, dan
terkena paparan debu asbes.
Diagnosis Efusi Pleura
Diagnosis efusi pleura biasanya diawali dengan pemeriksaan fisik
sederhana menggunakan stetoskop atau mengetuk-ngetuk dada setelah
sebelumnya mengumpulkan keterangan dari pasien perihal gejala yang
dirasakan dan riwayat penyakit yang diderita.
Apabila dokter mencurigai pasien terkena efusi pleura, pemeriksaan
lanjutan secara lebih detail bisa dilakukan melalui sejumlah prosedur
pemindaian, seperti foto Rontgen dada, USG, dan CT scan pada dada.
Jika terdeteksi adanya efusi pleura, tindakan thoracocentesis atau
punksi pleura dapat dilakukan untuk memeriksa jenis cairan. Tindakan
tersebut adalah mengambil sampel cairan melalui jarum yang ditusukkan
ke dalam rongga pleura melalui sela tulang iga. Kemudian cairan pleura
ini dianalisis di laboratorium.
Pengobatan Efusi Pleura
Karena efusi pleura timbul sebagai komplikasi dari penyakit-penyakit
lain, maka pengobatan yang harus dilakukan pun adalah dengan cara
menyembuhkan kondisi-kondisi yang menyebabkannya. Contoh yang bisa
diambil di sini adalah pengobatan kanker dengan radioterapi dan
kemoterapi, atau pengobatan pneumonia dengan antibiotik.
Apabila cairan pada efusi pleura sudah terlalu banyak atau sudah
terdapat infeksi, maka dokter akan menggunakan sejumlah prosedur guna
mengeluarkan cairan yang menumpuk, di antaranya:
- Prosedur thoracocentesis atau punksi pleura selain untuk mengambil
sampel cairan pleura untuk dianalisis, juga dapat untuk mengeluarkan
cairan pleura dengan volume besar.
- Pemasangan selang plastik khusus (chest tube) selama beberapa hari ke
dalam rongga pleura melalui bedah torakotomi.
- Pemasangan kateter secara jangka panjang lewat kulit ke dalam ruang
pleura (pleural drain), untuk efusi pleura yang terus muncul.
- Penyuntikan zat pemicu iritasi (misalnya talk, doxycycline, atau
bleomycin) ke dalam ruang pleura melalui selang khusus guna mengikat
kedua lapisan pleura, sehingga rongga pleura tertutup. Prosedur yang
dinamakan pleurodesis ini biasanya diterapkan untuk mencegah efusi
pleura yang kerap kambuh.
Selain prosedur-prosedur yang bertujuan mengeluarkan dan mencegah
cairan pleura terakumulasi kembali, prosedur untuk mengangkat
jaringan-jaringan yang tidak sehat atau telah mengalami peradangan juga
bisa dilakukan apabila dampak kerusakan efusi pleura telah mencapai
tahap tersebut. Pengangkatan jaringan ini bisa dilakukan melalui bedah
torakoskopi (tanpa membuka rongga dada) atau torakotomi (dengan membuka
rongga dada).
Sumber Berita :
http://www.alodokter.com/efusi-pleura
Sumber Gambar : http://www.obatherbalinfeksiparuparu.layanan...
alodokter.com,
28
November 2017
|