Praktisi kesehatan Tri Budhi membeberkan fakta pengaruh rokok elektrik ke paru-paru. Hal tersebut merespons gugatan warga Inggris Alex Gittins terhadap toko vape.
Gittins menuding likuid dari toko vape membuatnya sakit. Tri Budhi menyebut perlu pendalaman terkait kasus yang dialami Gittins.
"Berita aslinya dari Inggris. Dia (Gittins) sudah merokok selama 15 tahun. Berarti sejak usia 15-an sudah kena tar rokok. Sedangkan, rokok itu rata-rata 20 tahunan pemakaian sudah menimbulkan gejala, minimal PPOK (penyakit paru obstruktif kronis),” kata Tri Budhi dalam keterangan tertulis, Minggu, 23 Juli 2023.
Dia menilai kondisi Gittins tidak bisa mewakili seluruh pengguna rokok elektrik. Menurut Tri Budhi, perlu pendalaman mengenai masalah yang dialami Gittins.
Di sisi lain, Tri Budhi menyoroti gugatan Gittins terhadap toko vape. Misalnya, kekhawatiran ada korban anak-anak dalam penggunaan vape.
Tri Budhi melihat hal ini merupakan urusan regulator. Dia mendorong pembuat regulasi Tanah Air melihat kejadian di Inggris ini sebagai contoh kasus, misalnya memerinci aturan terkait vape.
Regulasi tersebut, kata dia, sangat diperlukan. Khususnya untuk mencegah anak-anak mengonsumsi vape atau pun rokok. Untuk itu, dia mendukung pengawasan agar vape diatur dan diperuntukkan hanya bagi pengguna dewasa.
“Alasan kenapa underage tidak boleh kena paparan baik tar maupun nikotin karena organ tubuh mereka masih rentan dan belum mature sempurna. Yang bisa berakibat gagal mature-nya organ terkait kalau misalnya terganggu akibat faktor eksternal,” kata Tri Budhi.
Tri Budhi mendukung pemakaian vape yang wajar bagi orang dewasa. Pemakaian yang berlebihan pastinya akan memberikan efek samping dan risiko kepada pengguna.
Tidak hanya pada vape, menurut dia, olahraga kalau berlebihan bisa menimbulkan cedera dan risiko. Edukasi dan kesadaran konsumen sangat penting dalam hal ini.