APSR IDI Online KlikPDPI
APSR IDI Online KlikPDPI Halaman Admin Forum Umum Facebook Page Twitter Instagram Youtube
9 Penyakit Yang Sering Menyerang Lansia
PP-PDPI, 22 Mei 2024 07:30:10

Memasuki usia senja, secara alami tubuh akan mengalami perubahan fisik akibat proses penuaan. Penuaan dapat berpengaruh pada seluruh bagian tubuh, mulai dari rambut, kulit, otot, tulang, gigi, serta organ-organ tubuh, seperti otak, ginjal, dan jantung. Proses penuaan dapat menurunkan fungsi organ-organ tubuh, sehingga tidak bekerja dengan semestinya. Penurunan fungsi inilah yang menyebabkan munculnya berbagai penyakit pada lansia. Penyakit ini dapat membuat lansia menjadi kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri. Berbagai penyakit bisa mengintai kita seiring bertambahnya usia, berikut ini 9 penyakit yang rentan diderita para lansia:

1. Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit yang kerap menyerang lansia. Gejala fisik hipertensi seperti pusing, mudah lelah, dan telinga berdengung pada lansia seringkali tidak terdeteksi sehingga memicu penyakit lain seperti penyakit jantung dan stroke.

2. Penyakit Jantung

Penyakit jantung menjadi salah satu penyumbang angka kematian terbesar pada lansia. Gejala fisik penyakit jantung seperti dada berdebar-debar, nyeri dada kiri, mudah lelah, sesak nafas, dan keringat dingin. Pemicu penyakit jantung diantaranya gaya hidup tidak sehat seperti merokok, pola makan tidak sehat, obesitas dan malas gerak. Riwayat penyakit jantung dalam keluarga juga dapat meningkatkan risiko penyakit berbahaya ini.

3. Diabetes

Diabetes melitus tipe 2 atau kencing manis merupakan penyakit metabolik yang sering diderita lansia. Kelebihan berat badan (obesitas), riwayat keluarga dan gaya hidup kurang gerak adalah beberapa faktor risiko diabetes. Gejala diabetes diantaranya sering merasa haus, sering buang air kecil terutama di malam hari, merasa lapar meski sudah makan, dan luka susah sembuh. 

4. Stroke

Penyebab utama stroke adalah terhentinya aliran darah ke otak, sehingga kekurangan oksigen hingga rusak dan mati. Ada dua jenis stroke, yaitu hemoragik (perdarahan) dan iskemik (pembuluh tersumbat) yang sama-sama dapat menghentikan pasokan oksigen ke otak. Gejala stroke antara lain penurunan kesadaran, area wajah turun sebelah, melemahnya salah satu atau kedua anggota gerak, dan gangguan berbicara akibat lidah (pelo). 

5. Kolesterol Tinggi

Kolesterol tinggi dapat memicu penyakit berbahaya seperti serangan jantung. Gejala kolesterol tinggi antara lain terdapat benjolan di sekitar mata, sering mengantuk, sering kram otot, nyeri tungkai kaki, penurunan nafsu makan, serta terkadang mengalami stress. Kolesterol tinggi pada lansia disebabkan akibat gaya hidup tidak sehat saat muda. Gaya hidup tidak sehat itu seperti merokok, pola makan sembarangan, konsumsi minuman beralkohol, dan malas olahraga.

6. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) ditandai dengan terhambatnya aliran udara dari atau ke paru-paru. Ini membuat penderitanya mengalami sesak napas. Gejala PPOK antara lain sesak nafas, nyeri dada, batuk, dan mudah lelah. Faktor risiko utama PPOK adalah paparan polutan udara jangka panjang termasuk rokok. Tidak hanya perokok aktif, perokok pasif juga berisiko tinggi mengalami PPOK.

7. Demensia

Penderita demensia mengalami kesulitan dalam mengingat dan berpikir. Gejala demensia antara lain mudah lupa, keterampilan sosial terbatas, penurunan kemampuan berfikir, kebingungan, serta sulit berkonsentrasi. Penyakit ini berdampak pada kualitas hidup lansia. Selain faktor usia, demensia dapat terjadi karena riwayat keluarga, maupun gangguan pada otak akibat Alzheimer atau kondisi lainnya.

8. Parkinson

Parkinson merupakan gangguan saraf progresif yang menyebabkan gejala tremor atau gemetar, kekakuan, dan gangguan gerakan lainnya. Gejala Parkinson antara lain gemetar pada anggota gerak tubuh, otot kaku, gangguan keseimbangan, serta kurangnya ekspresi wajah.

9. Katarak

Katarak merupakan gangguan penglihatan tersering menyerang lansia. Kondisi ini menyebabkan pandangan menjadi buram. Gejala katarak antara lain penglihatan buram, sensitif terhadap cahaya, penglihatan ganda, dan kesulitan melihat pada malam hari. Selain faktor usia, faktor penyebab katarak diantaranya trauma atau kecelakaan, paparan cahaya matahari, penyakit metabolik seperti diabetes, dan penggunaan obat-obatan dalam jangka panjang.

Juara III - PDPI Cab Malang
Uploaded on March 27, 2022