APSR IDI Online KlikPDPI
APSR IDI Online KlikPDPI Halaman Admin Forum Umum Facebook Page Twitter Instagram Youtube
PERHIMPUNAN DOKTER PARU INDONESIA
AWAL DAN PERKEMBANGANNYA
Halaman : 2/7

BAB II
PROSES PEMBENTUKAN

Adalah Dr. Rasmin Rasjid yang pada waktu itu menjabat sebagai Kepala Bagian Pulmonologi FKUI / Unit Paru RS Persahabatan Jakarta yang memprakarsai atas nama Panitia Pembentukan Perkumpulan untuk Dokter-Dokter Ahli Paru, suatu undangan rapat pada tanggal 11 Agustus 1973 di Ruang Konperensi Unit Paru RS Persahabatan. Dalam surat undangan tersebut telah dilampirkan Rencana Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga perkumpulan yang akan dibentuk dengan pesan para undangan supaya mempelajarinya lebih dulu sebelum mengikuti rapat tersebut dengan menyodorkan rencana AD & ART perhimpunan yang akan datang. Memang Dr Rasmin Rasjid selalu aktif mengorganisasi pertemuan ilmiah dalam pendidikan dokter paru di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan juga giat memperjuangkan terbentuknya Bagian Pulmonologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Entah apa sebabnya, ternyata rapat tanggal 11 Agustus 1973 tersebut dibatalkan dan diundur menjadi 8 September 1973 dengan tempat, waktu dan acara tidak berubah.
Rapat tersebut dihadiri oleh 20 orang dokter ahli penyakit paru, hampir seluruhnya dari Jakarta dan hanya seorang dari Bandung, nama-namanya adalah sebagai berikut :
1. Dr Rasmin Rasjid, 2. Dr Afloes, 3. Dr AA Noor, 4. Dr J Soegondho, 5. Dr Gunawan Tunggal, 6. Dr Agus, 7. Dr Supandi Moekajin, 8. Dr Tjubianto, 9. Dr Yachya Sumabrata, 10. Dr Wiriadinata (Bandung), 11. Dr HO Setiono Husodo, 12. Dr G Pradono, 13. Dr Y Hertanu, 14. Dr Erwin Peetosutan, 15. Dr Hadiarto Mangunnegoro, 16. Dr Rasjid Piarah, 17. Dr Nirwan Arief, 18. Dr Wibowo Suryatenggara, 19. Dr. Husaeri Fachrurozi, 20. Dr. Budi Sadjarwa.
Rapat tersebut selain dihadiri oleh 20 orang dokter ahli penyakit paru, juga hadir 2 orang petugas POLRI dari Komseko Cipinang Jakarta Timur dan 2 orang notulis rapat, yaitu nona Ewita dan Zr. Endang S.
Rapat diatas menghasilkan keputusan sebagai berikut :
1 Pembentukan Perkumpulan dengan nama Ikatan Dokter Paru Indonesia, disingkat IDPI
2 AD dan ART yang diajukan minta ditanggapi dan saran-saran tertulis dari peserta untuk dipersiapkan dan dibicarakan dalam kongres yang akan datang.
3 Mempersiapkan Kongres untuk melakukan pemilihan Pengurus Pusat IDPI, yang direncanakan diselenggarakan selambat-lambatnya 1 (satu) tahun setelah rapat ini, dengan tidak mengurangi arti persiapan yang baik antara lain menghubungi dokter ahli penyakit paru di daerah-daerah, mengusahakan mendapatkan pengakuan IDPI dari PB-IDI dan persiapan teknis kongres yang akan datang.
4 Dr Rasmin Rasjid terpilih sebagai formatur dan membentuk Pengurus Pusat sementara IDPI sebagai berikut :
- Ketua : Dr Rasmin Rasjid
- Wakil Ketua : Dr AA Noor
- Sekjen : Dr Erwin Peetosutan
- Bendahara : Dr Nirwan Arief
- Anggota : Dr Hadiarto Mangunnegoro
Alamat sekretariat, atas izin Dr Supandi Moekajin Direktur RS Persahabatan, di Bagian Paru RS Persahabatan Rawamangun Jakarta.
5 Diputuskan pemungutan uang sumbangan Rp 5.000,- dari yang hadir, yang kemudian akan diperhitungkan sebagai pembayaran umum pangkal keanggotaan.
Pengurus Pusat sementara IDPI mengadakan kegiatan sbb:
- Tanggal 27 September 1973 IDPI mengajukan surat permohonan untuk diterima menjadi anggota Majelis Dokter Ahli dari IDI
- Oktober 1973 IDPI menghubungi Dr RA Handoyo serta Dr Liunanda dari Malang dan Dr Sukadis dari Yogyakarta yang kebetulan berada di Jakarta, meminta bantuannya untuk menyebarluaskan dan mengusahakan berdirinya Cabang IDPI di Jawa Timur dan Jawa Tengah. hal ini ditempuh karena belum mengetahui, siapa-siapa diluar Jakarta yang seharusnya dihubungi dan cara langsung diatas akan lebih cepat jalannya daripada dengan surat menyurat melalui pos
- Surat-surat untuk memperkenalkan IDPI juga dikirimkan ke Bandung (Dr Rotinsulu), Padang (Prof Dr Ilyas Dt Batuah dan Dr Slamet Subroto) dan Medan (Prof Dr HR Suroso)
- Pada bulan Desember 1973 Dr RA Handojo diutus ke Semarang untuk menghubungi dokter-dokter ahli paru di Semarang dan Dr Erwin Peetosutan diutus ke Surabaya untuk menghubungi Prof Dr Sitiawan Kartosoedirdjo dan staff Bagian Penyakit Paru RSUD Dr Soetomo / Universitas Airlangga. Segera IDPI mendapat balasan yang positif dari daerah-daerah, yaitu menyokong pembentukan perkumpulan tersebut.
Dalam bulan Januari 1974 Pengurus Pusat Sementara telah menerima daftar dokter paru dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sumatera (Utara dan Tengah), juga daftar dokter-dokter yang sedang mengikuti pendidikan spesialisasi paru. Jumlahnya pada waktu itu 67 orang, kemungkinan masih ada yang belum terdaftar. Setelah menerima surat-surat tanggapan dari daerah-daerah dan daftar dokter paru diatas, Pengurus Pusat Sementara IDPI berpendapat :
- Sebaiknya jangan terburu-buru mengadakan Rapat Lanjutan sesudah Rapat Pertama tanggal 8 September 1973 itu, tanpa mengadakan persiapan-persiapan matang.
- Persiapan yang matang bukan hanya diadakan di Jakarta, tetapi juga dari daerah-daerah
- Karena itu dianjurkan, agar setiap daerah mengadakan konsolidasi dan membentuk Cabang-cabang IDPI dengan dilengkapi pengurusnya dan diharapkan dapat terlaksana dalam tahun 1974 juga
- Bila Pengurus Cabang-cabang IDPI telah terbentuk, maka direncanakan untuk menyelenggarakan Kongres Nasional ke 1 dalam tahun 1975
Kabar gembira dari PB-IDI dengan diterbitkannya SK PB-IDI no. 564/K/I/5/74 tanggal 28 Januari 1974 tentang diterimanya IDPI sebagai anggota MDA-IDI (Majelis Dokter Ahli-IDI), dan menjadi anggota ke 14 dalam lingkungan IDI. Pada tanggal 24 Pebruari 1974 diadakan rapat pertama PB-IDI dan MDA-IDI yang dihadiri oleh Wakil IDPI. Untuk pertama kali pula IDPI diundang menghadiri Muktamar XIV-IDI di Malang pada bulan September 1974, yang diwakili oleh Dr Rasmn Rasjid, Dr Erwin Peetosutan dan Prof Dr Setiawan Kartosoedirdjo dan menghadiri Muker VI-IDI di Cirebon tanggal 30 Oktober 1975, yang diwakili oleh Dr Rasmin Rasjid, Dr Afloes dan Dr Erwin Peetosutan. Dalam sidang ilmiah pada Muker diatas Dr Anwar Jusuf diminta bicara tentang Polusi Udara.

Juara III - PDPI Cab Malang
Uploaded on March 27, 2022